I.
WUDU’
A. Pengertian
menurut
bahasa, Wudhu artinya Bersih dan Indah. sedangkan menurut istilah (syariah
islam) artinya menggunakan air pada anggota badan tertentu dengan cara tertentu
yang dimulai dengan niat guna menghilangkan hadast kecil. Wudhu merupakan salah
satu syarat sahnya sholat (orang yang akan sholat, diwajibkan berwudhu lebih
dulu, tanpa wudhu shalatnya tidak sah.
B. Rukun wudu’
1.
Niat
2.
Membasuh muka
3.
Membasuh kedua tangan
hingga siku
4.
Menyapu sebagian kepala
5.
Membasuh kaki hingga dua mata kaki
6.
Berturut-turut
Dalil Al-Qur’an:
$pkr'¯»t úïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä #sÎ) óOçFôJè% n<Î) Ío4qn=¢Á9$# (#qè=Å¡øî$$sù öNä3ydqã_ãr öNä3tÏ÷r&ur n<Î) È,Ïù#tyJø9$# (#qßs|¡øB$#ur öNä3ÅrâäãÎ/ öNà6n=ã_ör&ur n<Î) Èû÷üt6÷ès3ø9$# 4 bÎ)ur öNçGZä. $Y6ãZã_ (#rã£g©Û$$sù 4 bÎ)ur NçGYä. #ÓyÌó£D ÷rr& 4n?tã @xÿy ÷rr& uä!%y` Ótnr& Nä3YÏiB z`ÏiB ÅÝͬ!$tóø9$# ÷rr& ãMçGó¡yJ»s9 uä!$|¡ÏiY9$# öNn=sù (#rßÅgrB [ä!$tB (#qßJ£JutFsù #YÏè|¹ $Y6ÍhsÛ (#qßs|¡øB$$sù öNà6Ïdqã_âqÎ/ Nä3Ï÷r&ur çm÷YÏiB 4 $tB ßÌã ª!$# @yèôfuÏ9 Nà6øn=tæ ô`ÏiB 8ltym `Å3»s9ur ßÌã öNä.tÎdgsÜãÏ9 §NÏGãÏ9ur ¼çmtGyJ÷èÏR öNä3øn=tæ öNà6¯=yès9 crãä3ô±n@ ÇÏÈ
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka
mandilah, dan jika kamu sakit[403] atau dalam perjalanan atau kembali dari
tempat buang air (kakus) atau menyentuh[404] perempuan, lalu kamu tidak
memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah
mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu,
tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,
supaya kamu bersyukur.(Q.S. Al-Ma’idah. 6)[1]
C.
Sunnah-sunnah wudu’
1.
Membasuh kedua telapak tangan
sebelum berwudu’
2.
Membaca basmalah
3.
Berkumur-kumur
4.
Memasukkan air kehidung
5.
Mengeluarkan air dari hidung
6.
Men-tiga-tiga kalikan
7.
Mendahulukan yang kanan dari yang
kiri
8.
Menyapu seluruh kepala
9.
Menyapu dua telinga
10. Menyelang-nyelangi
jari
11. Menyelang-nyelangi
jenggot yang tebak buat laki-laki
12. Menggerakgerakkan
cincin (jika ada)
13. Diam
14. Meminum
lebi-lebih wudu’nya
15. Mendo’a
sesudahnya[2]
D.
Yang membathalkan wudu’
1.
Keluar sesuatu dari qubul atau dubur
kecuali mani
2.
Menyentuh kemaluan dengan perut
telapak tangan dan jari-jari
3.
Bersentuhnya kulit laki-laki yang
ajnabi yang sudah dewasa
4.
Tidur, kecuali bagi orang yang tidur
duduk dan tetap tempat duduknya
5.
Hilang aqal[3]
E.
Yang haram bagi orang yang berhadast
kecil (tanfa wudu’)
1.
Mendirikan sholat
2.
Tawaf di ka’bah
3.
Menyentuh mushaf al-qur’an
II.
SHOLAT
A.
Pngertian
Asal makna shalat menurut bahasa arab ialah ”Doa” tetapi yang di maksud di
sini ialah shalat yang tersusun dari beberapa pekerjaan dan perbuatan itu yang
dimulai dengan takbir dan di sudahi dengan salam yang hal itu harus memenuhi
beberapa syarat yang ditentukan. Allah berfirman dalam surat At-Ankabut ayat
4.5.
ÉOÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (
cÎ) no4qn=¢Á9$# 4sS÷Zs? ÇÆtã Ïä!$t±ósxÿø9$# Ìs3ZßJø9$#ur 3
ãø.Ï%s!ur «!$# çt9ò2r& 3
ª!$#ur ÞOn=÷èt $tB tbqãèoYóÁs? ÇÍÎÈ
dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan)
keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.[4]
B.
Sarat wajib Sholat
1.
Islam
2.
Balig
3.
Beraqal
4.
Sampai da’wah rasul
C. Syarat
Syah Solat
1.
Bersih bdan, pakaian dan tempat dari
segala najis
2.
Suci dari hadas, baik kecil maupun
besar
3.
Masuk waktu
4.
Meutup aurat
5.
Menghadap kiblat
D.
Rukun Sholat
E.
Yang Membathalkan Sholat
1.
Keluarsesuatu dari qubul dan dubur
2.
Bergerak, lebih tiga kali turut-turut,
3.
Makan dan minum
4.
Memalingkan kiblat dengan sengaja
III.
PUASA RAMADHAN
A.
Pengertian
Shaum (puasa) berasal dari kata
bahasa arab yaitu صام يصوم صيامshaama-yashuumu,
yang bermakna menahan atau sering juga disebut al-imsak. Yaitu menahan diri
dari segala apa yang membatalkan puasa.
Adapun puasa dalam pengertian
terminology (istilah) agama adalah menahan diri dari makan, minum dan
semua perkara yang membatalkan puasa sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya
matahari, dengan syarat-syarat tertentu.
B. RUKUN PUASA
1. Berniat
Dimalam Hari
2. Menahan
lapar dan haus, mulai dari terbit fajar, hingga terbenam mata hari
¨@Ïmé& öNà6s9 s's#øs9 ÏQ$uÅ_Á9$# ß]sù§9$# 4n<Î) öNä3ͬ!$|¡ÎS 4 £`èd Ó¨$t6Ï9 öNä3©9 öNçFRr&ur Ó¨$t6Ï9 £`ßg©9 3 zNÎ=tæ ª!$# öNà6¯Rr& óOçGYä. cqçR$tFørB öNà6|¡àÿRr& z>$tGsù öNä3øn=tæ $xÿtãur öNä3Ytã ( z`»t«ø9$$sù £`èdrçų»t/ (#qäótFö/$#ur $tB |=tF2 ª!$# öNä3s9 4 (#qè=ä.ur (#qç/uõ°$#ur 4Ó®Lym tû¨üt7oKt ãNä3s9 äÝøsø:$# âÙuö/F{$# z`ÏB ÅÝøsø:$# ÏuqóF{$# z`ÏB Ìôfxÿø9$# ( ¢OèO (#qJÏ?r& tP$uÅ_Á9$# n<Î) È@ø©9$# 4 wur Æèdrçų»t7è? óOçFRr&ur tbqàÿÅ3»tã Îû ÏÉf»|¡yJø9$# 3 y7ù=Ï? ßrßãn «!$# xsù $ydqç/tø)s? 3 y7Ï9ºxx. ÚúÎiüt6ã ª!$# ¾ÏmÏG»t#uä Ĩ$¨Y=Ï9 óOßg¯=yès9 cqà)Gt ÇÊÑÐÈ
Dihalalkan
bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu;
mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah
mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah
mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan
ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan Makan minumlah hingga
terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian
sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri
mereka itu, sedang kamu beri'tikaf[115] dalam mesjid. Itulah larangan Allah,
Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepada manusia, supaya mereka bertakwa.
C.
Yang
membatalkan puasa
1.
Makan dan
minum
2.
Memasukkan
seuatu ke dalam rongga tubuh yang terbuka
3.
Muntah dngan
sengaja
4.
Hubungan
Suami Istri
5. Keluar darah
haidh dan nifas sebagai konsekwensi dari syarat syahnya puasa.
6. Gila saat
sedang puasa
IV.
ZAKAT
A.
PENGERTIAN
Menurut lughat arti
zakat adalah tumbuh (al Numuww) seperti pada zakat Al Zar’u yang artinya
bertambaha banyak dan mengandung berkat seperti pada zaka’ al malu dan
suci(thoharoh) seperti pada nafsan zakiyah dan qad aflaha man zakkaha.
Sedangkan menurut
Istilah zakat adalah sebagian harta yang telah diwajibkan oleh Allah swt untuk
diberikan kepada orang yang berhak menerimanya sebagaiman yang telah dinyatakan
dalam Al Qur’an atau juga boleh diartikan dengan kadar tertentu atas harta
tertentu yang diberikan kepada orang-orang tertentu dengan lafadz zakat yang
juga digunakan terhadap bagian tertentu yang dikeluarkan dari orang yang telah
dikenai kewajiban untuk mengeluarkan zakat.
B.
SYARAT ZAKAT
Zakat mempunyai
beberapa syarat wajib dan syarat sah. Menurut jumhur ulama syarat wajib zakat
terdiri dari:
1.
Islam
2.
Merdeka
3.
Baligh dan Berakal
4.
Harta yang dikeluarkan adalah harta yang wajib
dizakati
5.
Harta yang dizakati telah mencapai nishab atau senilai
dengannya
6.
Harta yang dizakati adalah milik penuh
7.
Kepemilikan harta telah mencapai haul (setahun)
8.
Harta tersebut bukan termasuk harta hasil hutang
9.
Harta yang akan dizakati melebihi kebutuhan pokok
C.
JENIS-JENIS
ZAKAT
1.
Zakat Badan
(Fitrah)
Makna zakat fitrah,
yaitu zakat yang sebab diwajibkannya adalah futur (berbuka puasa) pada bulan
ramadhan disebut pula dengan sedekah. Lafadh sedekah menurut syara' dipergunakan
untuk zakat yang diwajibkan, sebagaimana terdapat pada berbagai tempat dalam
qur'an dan sunnah. Dipergunakan pula sedekah itu untuk zakat fitrah,
seolah-olah sedekah dari fitrah atau asal kejadian, sehingga wajibnya zakat
fitrah untuk mensucikan diri dan membersihkan perbuatannya.
2.
Zakat Maal (harta)
a)
Binatang Ternak seperti: unta, sapi, kerbau, kambing,
domba dan unggas (ayam, itik, burung).
b)
Emas Dan Perak
c)
Biji makanan yang mengenyangkan seperti beras, jagung,
gandum, dan sebagainya
d)
Buah-buahan seperti anggur dan kurma
e)
Harta Perniagaan
V.
HAJI
A.
Pengertian
Asal mula
arti haji menurut lughah atau arti bahasa (etimologi) adalah “al-qashdu” atau
“menyengaja”. Sedangkan arti haji dilihat dari segi istilah (terminology)
berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa amal
ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu
pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara’, semata-mata mencari
ridho Allah.
B.
Syarat Melaksanakan Haji
1.
Islam
2.
Baligh (dewasa)
3.
Aqil (berakal sehat
4.
Merdeka
5.
Mampu (Istitha’ah)
C.
Rukun Haji
1.
Ihram
2.
Wukuf di arafah
3.
Thawaf
4.
Sa’i
5.
Bercukur
6.
Tertib
D.
Sunnah haji :
1.
Diantara sunnah haji ialah haji
ifrad, artinya : terpisah, yaitu cara melakukan ibadah haji secara terpisah
dari ibadah umrah dengan mendahulukan ibadah haji.
2.
Membaca talbiyah dengan suara yang
keras bagi laki-laki, sedangkan bagi wanita sekadar dapat didengar sendiri.
Sunnah membaca talbiyah selama ihram sampai melempar jumroh aqabah pada
hari nahar (hari raya).
3.
Bacaan
talbiyah :
لَبَّيْكَ
اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ
وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
“Aku datang
memenuhi panggilan-Mu ya Allah, Aku datang memenuhi panggilan-Mu, Aku datang
memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, Aku datang memenuhi panggilan-Mu,
sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan milik-Mu, tiada sekutu
bagi-Mu.
(HR. Bukhari dan Muslim)
1.
Berdo’a sesudah membaca talbiyah,
meminta keridhoan Allah, surga dan meminta perlindungan dari siksa neraka.
2.
Membaca dzikir waktu thawaf.
3.
Shalat dua rakaat setelah
mengerjakan thawaf.
4.
Memasuki ka’bah (rumah suci).
E.
Larangan
dalam haji
Beberapa
larangan dalam haji yaitu :
1.
Bersetubuh, bermesra-mesraan,
berbuat maksiat, dan bertengkar dalam haji.
2.
Dilarang menikah dan menikahkan
(menjadi wali).
3.
Dilarang memakai pakaian yang di
jahit, harum-haruman (minyak wangi), memakai kain yang di celup, menutup
kepala, memakai sepatu yang menutup mata kaki. Adapun kaum wanita, mereka boleh
memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya, kecuali dan kedua telapak
tangannya. Yang haram bagi mereka bagi mereka hanya kaos tangan dan pakaina
yang telah di celup dengan celupan yang berbau harum.
4.
Perempuan dilarang menutup muka dan
kedua telapak tangan.
5.
Dilarang menghilangkan rambut dan
bulu badan, memotong kuku selama haji, kecuali sakit tetapi wajib membayar dam.
6.
Dilarang berburu atau membunuh
binatang liar yang halal di makan.
0 komentar:
Posting Komentar